Si Penebar Pasir Si Pemanggil Hujan Oleh : Yudhi Herwibowo
SUDAHKAH engkau melihat jejaknya? Tubuhnya yang besar dan lebih tinggi dari orang-orang pada umumnya, telah membuat jejaknya lebih tertanda di tanah. Angin tak akan mudah menghapusn…
Senin, 30 April 2012
Cerpen Andhy Kh : Lukisan Kematian
Di kampung kami ada seorang pelukis yang unik. Dia hanya akan melukis wajah manusia yang telah sampai pada ajalnya. Orang kampung kami menyebut lukisannya: lukisan kematian. Ada juga yang menyebutnya: lukisan keabadian. Ada juga yang meny…
Sabtu, 28 April 2012
Realisme Ala Endah Raharjo : Ironi Mimpi “Wong Cilik”
Pembaca yang santai..
Jauh ke belakang berabad-abad yang lalu Sebelum Masehi seorang pemain drama masa Romawi Kuno Titus Maccius Plautus (c. 254–184 BC) pernah mengungkapkan keadaan carut-marut dalam realitas sosial melalui aforismanya: Ho…
Tiga Fiksi Mini
1. Api Gelora Asmara Jangankan bisa terlelap tidur, untuk memejamkan matanya barang sepicing pun ia tak mampu. Juar gelisah. Tubuhnya gerah bukan kepalang. Padahal malam sedang ramah dengan udara sejuknya yang membelai kulit. Di pembaringann…
Kamis, 26 April 2012
Cerpen Emile Zola : Sepatu Bot
PEREMPUAN itu masih terbaring di tempat tidur, setengah telanjang. Seulas senyum tersungging di bibirnya, kepalanya terbenam ke bantal dan matanya masih tampak terpejam. Sebelah lengannya tersembunyi di balik rambutnya, yang sebelah lagi …
Rabu, 25 April 2012
Cerpen Pramoedya Ananta Toer : Jakarta
Jakarta Oleh : Pramoedya Ananta Toer Almanak Seni 1957
Sekarang tiba gilirannya: dia juga mau pergi ke Jakarta.
Aku takkan salahkan kau, mengapa kau ingin jadi warga kota Jakarta pula. Besok atau lusa keinginan dan cita itu akan timbul juga.…